KEMBANGKAN SIKAP POSITIF

Karyawan yang memliki sikap positif terhadap karakteristik pekerjaanya maka karyawan tersebut akan semakin berorientasi dibidang pekerjaanya. Karyawan akan menekuninya dan konsentrasi, bertanggungjawab disertai perasaan senang sampai diperoleh hasil yang memuaskan dan tinggi kualitasnya dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan diri agar mencapai prestasi tinggi dalam perusahaan. Namun sebaliknya, jika karyawan tersebut tidak memiliki sikap positif bahkan selalu negatif maka dia akan melakukan pekerjaannya seadanya. Dia tidak akan termotivasi dan tidak mempunyai inisiatif.

Berikut ini empat karakter karyawan yang positif yang harus Anda terapkan untuk diri sendiri dan tim kerja Anda:

1. MENGERTI ARTI KERJA KERAS
Kebanyakan orang tahu bahwa kerja keras baik untuk perusahaan. Selain itu, kerja keras juga baik untuk pelanggan, bahkan untuk negara. Tetapi hanya seorang pemenang yang tahu bahwa kerja keras juga bagus untuk mental orang yang bersangkutan.

Kerja keras harus dilakukan, bukan karena kerja keras akan memungkinkan Anda mendapatkan penghargaan dan promosi, tetapi lebih karena akan membuat Anda menjadi seseorang yang kompeten. Tentu sangat tidak baik jika masing-masing kita berhenti peduli terhadap kualitas kerja kita sendiri.

2. MENIKMATI PEKERJAAN
Karyawan yang positif memutuskan untuk menikmati pekerjaannya! Tidak peduli apakah pekerjaan tersebut disukainya atau tidak. Tentu saja, tidak ada pekerjaan yang sempurna, dan selalu saja ada hal-hal untuk dikeluhkan. Bagi seorang pemenang, mereka memutuskan untuk menyukai pekerjaannya. Para pemenang mengambil sikap tersebut berdasarkan keputusan mereka sendiri, bukan berdasarkan perasaan yang mereka rasakan.

Pekerjaan Anda mungkin saja tidak menyenangkan, bahkan mungkin sangat menyebalkan. Tetapi sebagai pemenang, Anda akan menikmati pekerjaan Anda, tidak peduli apakah Anda menyukainya atau tidak.

3. MELIHAT SISI BAIK
Karyawan yang positif melihat segala situasi dari sisi baiknya. Setiap orang selalu melihat apa yang salah dalam suatu situasi tetapi karyawan yang positif tidak terpaku pada satu titik. Seorang pemenang tetap membuat dirinya termotivasi dengan melihat setiap situasi dari sisi baiknya dan memusatkan perhatian pada bagaimana mereka dapat membuatnya menjadi lebih baik.

Sebaliknya, karyawan yang negatif memusatkan perhatian pada hal-hal kecil yang mengganggu dan membiarkannya menghancurkan semuanya. Misalnya seorang peserta seminar yang diadakan di sebuah hotel mewah memberikan komentar negatif yang didengar semua peserta, “Sayang, ya, kursinya tidak nyaman dan makanannya pun tidak enak.”

Tentu saja, seorang karyawan positif yang melihat segala situasi dari sisi baiknya dapat merupakan pengganggu bagi karyawan yang negatif. Si negatif akan melihat karyawan yang positif sebagai orang yang menyebalkan, bahkan mungkin menjijikkan.

4. MELAKUKAN LEBIH
Karyawan yang positif akan bertanya bagaimana dia dapat melakukan lebih dari yang diharapkan. Setiap pemimpin pasti tahu prinsip ini: sedikit bicara tapi banyak bekerja. Karyawan positif tidak akan pernah puas dengan hasil pekerjaan yang biasa-biasa saja dan mereka akan merasa tidak nyaman dengan diri mereka sendiri.

Karyawan yang positif mencari tahu apa yang diharapkan dari mereka dan akan melakukan yang terbaik untuk mencapai harapan-harapan tersebut. Tidak peduli apakah melakukan sesuatu yang membuat pelanggan terpukau dengan pelayanan yang lebih baik dari yang pernah didapatkannya sebelumnya atau membuat kejutan terhadap sesama rekan sekerja dengan menawarkan bantuan ekstra. Karyawan yang positif memusatkan perhatiannya pada bagaimana dia dapat melakukan lebih bukan kurang.

Healing Quote :

Setiap orang yang hidup di dunia ini harus bekerja dan bekerjalah menurut kehendak Allah, yaitu bekerja yang sesuai dengan rencana Allah. Di dalam Tuhan, kita sebagai sesama orang yang percaya, dituntut untuk saling memperhatikan, mendorong dalam kasih dan mendorong dalam pekerjaan baik. Karena itu, lakukan setiap pekerjaan kita dengan sebaik mungkin, mengembangkan sikap positif dalam bekerja dan lakukan semuanya itu dengan hati yang mengasihi Tuhan. Percayalah, apapun yang kita kerjakan ini, tidak akan pernah sia-sia, Tuhan melihat segala sesuatunya.

“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Efesus 2:10)

MELAKUKAN PEKERJAAN BAIK

Ada tiga jenis pekerjaan yang Tuhan kehendaki:

1. Pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Allah
Bekerja menurut kehendak Allah yaitu bekerja sesuai rencana Allah. Sejak dalam kandungan, Tuhan sudah mempersiapkan pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang. Bekerjalah sesuai dengan rencana Allah. Bekerja sesuai dengan panggilan Allah dalam hidup kita. Kalau kita dipanggil menjadi pengusaha, hendaklah kita menjadi pengusaha yang baik, kalau kita dipanggil untuk menjadi pegawai, hendaklah kita menjadi pegawai yang baik, dan seterusnya. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10)

2. Pekerjaan yang dilakukan dengan kuasa Allah
Setiap orang diperlengkapi oleh Tuhan untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Tetapi sering kali karena kesombongan manusia, manusia mengabaikan Allah dan mengandalkan kekuatannya sendiri. Sehingga manusia bekerja semaunya sendiri, dan sering melanggar norma dan etika. Tuhan mau kita mengandalkan Tuhan dalam melakukan segala pekerjaan kita, karena sumber kekuatan kita berasal dari Tuhan sendiri. Ketika kita megandalkan Tuhan maka kita akan bekerja dengan kuasa Tuhan dan hanya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan rencana Tuhan. “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.” (Yohanes 6:63)

3. Bekerja untuk kemuliaan Allah
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk memuliakan Allah. Ketika segala yang kita kerjakan menjadikan Nama Tuhan dipermuliakan, itulah pekerjaan yang baik. Nama Tuhan dipermuliakan melalui pekerjaan kita. Kita berhasil dalam pekerjaan bukan untuk kemuliaan dan kesombongan diri sendiri, tetapi semua hasil dari pekerjaan kita adalah untuk kemuliaan Allah. “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kolose 3:23-24)

Healing Quote :

Jadi bagaimana pekerjaan yang kita lakukan, apakah merupakan pekerjaan yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan? Jika sudah, marilah kita bersama-sama bekerja lebih luar biasa lagi untuk kemuliaan Tuhan kita, lakukan dengan segenap hati kita apa yang Tuhan sudah percayakan kepada kita.

“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut r dan berbantah-bantahan,“ (Filipi 2 : 14)

5 UCAPAN AYUB YANG TERKENAL

Alkitab memang menyebutkan tentang janji-janji berkat bagi orang percaya. Sebagai wujud kasih Tuhan kepada anak-anak-Nya, bukan hanya keselamatan tetapi juga berkat materi, kesehatan dan kesuksesan diberikan-Nya. Namun, berbicara hanya mengenai berkat-berkat ini dapat membuat kita menjadi orang Kristen yang tidak seimbang. Berkat hanya merupakan salah satu sisi dari sebuah mata koin. Di sisi yang lain Alkitab juga berbicara mengenai penderitaan sebagai konsekuensi dosa Adam yang harus dipikul seluruh umat manusia.

Satu pribadi yang terkenal mengalami dua sisi mata koin ini secara ekstrim adalah Ayub. Selain diberkati secara luar biasa, Ayub juga mengalami penderitaan yang luar biasa. Ia adalah seorang yang saleh waktu Tuhan memberkatinya, ia tabah waktu dalam pencobaan dan Ia rendah hati waktu Tuhan memulihkannya.

Kita harus belajar banyak dari kehidupan Ayub, mengingat kitapun tidak luput dari cobaan dan penderitaan. Ada lima perkataan Ayub yang sangat terkenal selama hidupnya yang dicatat dalam Alkitab yang dapat menjadi pelajaran bagi kita juga.

1. Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati (1:5b).

Dengan seluruh kekuatan dan kemampuannya, Ayub ingin menyenangkan Tuhan dan hidup benar dihadapan-Nya. Ia bukan hanya menjauhi dosa tapi mengantisipasi dosa. Dalam hatinya ia percaya bahwa berkat yang ia terima saat itu berhubungan langsung dengan kesalehannya. Dengan kata lain ia juga percaya bahwa dosa dapat memisahkannya dari berkat Tuhan ini.

Ada orang-orang yang ‘sangat rohani’ yang menganggap karena banyaknya kesalehan dan ibadah mereka maka Tuhan menjadikan mereka kaya dan sukses. Ayub hampir jatuh pada ‘kesombongan rohani’ ini kalau saja ia tidak belajar mengenal Tuhan lewat masa-masa ujian yang sangat berat.

Sementara itu ada juga orang-orang yang ‘menghakimi’ baik diri mereka sendiri maupun orang lain. Mereka menganggap penderitaan adalah bentuk hukuman Tuhan atas dosa dan pelanggaran manusia. Ketiga sahabat Ayub Elifas, Zofar dan Bildad jatuh pada kategori ini sehingga membangkitakan murka Tuhan kepada mereka. Tuhan tidak mengijinkan diri-Nya dinilai oleh manusia karena Dia adalah sang Pencipta sedangkan manusia adalah ciptaan-Nya.

2. Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya (1:21a).

Biasanya pada saat mendengar tragedi yang luar biasa, seseorang akan mengalami goncangan yang hebat. Mendengar kabar bahwa anak-anaknya pun tewas dalam musibah ini, Ayub menyadari bahwa hidupnya adalah anugerah semata-mata. Ia tidak bisa melandaskan iman terhadap hal-hal yang duniawi dan sementara. Apapun yang ia capai dan kumpulkan selama bertahun-tahun dapat hilang dalam sekejap. Goncangan ini yang menguji fondasi iman yang dibangun Ayub selama itu. Goncangan ini seperti badai yang menerpa suatu pohon yang akan membuktikan apakah akarnya cukup kuat untuk bertahan.

Setelah itu ada suatu loncatan iman yang luar biasa dalan diri Ayub. Ia tidak lagi menganggap Tuhan sebagai objek tapi sebaliknya Tuhan adalah subjek. Tuhan bukanlah objek yang bisa digerakkan dengan perbuatan atau pelayanannya. Ada pengertian yang tersingkap bahwa Tuhan berhak melakukan apapun yang dikehedakinya dan dalam segala hal Tuhan selalu benar.

3. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah Tuhan (1:21b).

Adalah mudah memuji Tuhan waktu kehidupan kita enak, sehat dan diberkati. Tapi sulit untuk tetap mempertahankan sikap itu bila tragedi kehidupan melanda. Hanya orang yang mengerti sumber kehidupannyalah yang bisa memiliki penyerahan yang sesungguhnya. Menyerahkan hak kita kepada Tuhan berarti mengakui kedaulatan-Nya.

Banyak hal yang tidak tersedia jawabannya bagi kita. Entah Tuhan menyimpan misteri ini untuk disingkapkan di masa yang akan datang atau memang sama sekali Ia tidak menyediakan jawabannya. Memaksa otak kita yang terbatas untuk mengerti seluruh rencana Tuhan sering membuat iman kita kandas. Sebaliknya dengan memuji Tuhan apapun yang kita hadapi akan menguatkan iman kita.

4. Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah tetapi tidak mau menerima yang tidak baik? (2:10b).

Kita sering bertanya “Mengapa saya?” waktu penderitaan datang. Kita mencoba mempertanyakan Tuhan mengapa hal itu menimpa kita bukan orang lain. Padahal banyak orang yang hidupnya lebih buruk dari kita meskipun mereka lebih saleh hidupnya. Hanya saja sangat sedikit orang yang mau sebaliknya bertanya “Mengapa saya?” waktu mereka diberkati dan diberi kesehatan oleh Tuhan.

Waktu musibah pertama menimpa Ayub dan semua harta bendanya habis, Ayub mencoba untuk mengerti. Ketika seluruh anaknya pun tertimpa bencana, Ayub mencoba untuk bertahan. Pada saat, ia sendiri ditimpa penyakit kulit yang menjijikan, Ia berusaha untuk tidak kehilangan pengharapan. Tapi, pada saat istrinya menyuruhnya mengutuki Tuhan, Ayub angkat bicara. Tragedi yang datang bertubi-tubi bukan hanya membuat imannya semakin kuat tapi juga menimbulkan rasa hormat yang luar biasa akan keberadaan Tuhan.

5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau (42:5)

Waktu hidup Ayub diberkati ia menyembah Tuhan tapi peyembahannya didasarkan pada pengenalan akan Tuhan yang pernah didengarnya. Ia tentu telah mendengar perbuatan Tuhan dari orang tua atau leluhurnya. Ia juga mungkin telah mendengar cerita mengenai kebesaran Tuhan lewat teman-temannya. Ia mencoba untuk hidup benar dan menyembah Tuhan yang hanya didengarnya ini.

Namun penderitaan telah membawanya pada dimensi pengenalan Tuhan yang baru. Waktu melewati masa kensengsaraan yang hebat akhirnya mata Ayub sanggup melihat Tuhan. Ternyata penderitaan membuatnya lebih dekat kepada Tuhan. Berkat membuatnya menyembah Tuhan dari kejauhan sedangkan penderitaan membuatnya mengenal Tuhan Dia secara pribadi.

Ditulis oleh : Nancy Dinar, seorang pendidik, konselor dan penulis buku.

KISAH SEEKOR CICAK dan PETANI

Alkisah, suatu hari di tepian parit sebuah desa, tampak seekor cicak kecil berusaha berlari menghidari sergapan ular yang sedang kelaparan. Malang, ular pun berhasil menangkap ekor cicak. Dengan kekuatan seadanya, cicak berupaya dan terus berjuang untuk meloloskan diri dari ular itu.

Demi menyelamatkan nyawanya, cicak menggunakan upaya terakhir dengan memutuskan ekornya dan segera melarikan diri dengan berlari sekuat tenaganya.

Kebetulan kejadian itu dilihat oleh seorang petani. Karena merasa kasihan, berkatalah si petani kepada si cicak. “Hai cicak kecil, sungguh beruntung kamu bisa menyelamatkan diri dari santapan si ular. Namun sayang sekali ekormu harus terputus. Apakah kamu merasa sangat kesakitan?” tanya petani.

Cicak mengangguk. Si petani tersentuh hatinya dan menawarkan bantuannya kepada cicak itu. “Kemarilah cicak, aku akan membantu membalut lukamu. Aku punya obat luka yang mujarab untuk menyembuhkan lukamu.”

“Terima kasih, Pak Petani. Kami kaum cicak, biarpun kecil dan lemah tetapi telah dibekali oleh Tuhan kemampuan menyelamatkan diri dari bahaya dengan memutuskan ekor di saat yang genting. Walaupun kami merasakan kesakitan saat melakukan itu, tetapi secara alami, alam akan membantu menyembuhkan dan menumbuhkan ekor seperti semula,” jawab cicak lembut.

“Aku sendiri sangat bersyukur atas rasa sakit ini. Itu menyadarkan kepadaku bahwa aku harus lebih menghargai kehidupan ini dengan berjuang dan mensyukuri setiap hari yang masih tersisa untukku. Sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa pak Tani,” si cicak merangkak menjauh sambil memikul rasa sakit yang sangat.

Pergumulan hidup sering membuat kita merasa sakit. Namun hal itu tidak akan melebihi kekuatan kita, karena Tuhan akan selalu menyertai dan memberi kita kekuatan. Jadikanlah setiap masalah sebagai pembelajaran agar kita bisa lebih maju lagi.

JATUHNYA SI MONYET SOMBONG

Alkisah, di tepi sebuah hutan, ada sekawanan monyet melihat pasukan berkuda melintas di depan mereka. Menyaksikan kegagahan para prajurit berkendara di atas pelana kuda, seekor monyet pun menyombongkan diri bahwa menunggang kuda itu masalah mudah!

Untuk membuktikan perkataannya, saat pasukan berkuda istirahat, si monyet mengendap-endap mendekati seekor kuda di sana. Hup! Dengan lincah, si monyet naik ke atas punggung kuda.

Kuda yang merasakan hentakan berat di atas punggungnya, terkejut. Ia juga merasa kesakitan karena tarikan erat pada surainya. Maka, ia pun segera meringkik, berlari kencang, sambil menggoyangkan liar badannya ke kiri dan ke kanan. Monyet yang tidak bisa mempertahankan keseimbangan badannya, terpelanting dan jatuh ke tanah dengan keras.

Hewan-hewan lain di hutan, ramai menertawakan kebodohan si monyet. Monyet pun tertunduk malu sambil menahan rasa sakit yang menjalari tubuhnya. Ternyata menunggang kuda tidak semudah yang ia kira!

Katanya, “Kapok deh. Cukup sekali saja aku menunggang kuda! Ternyata tidak sehebat dan seenak yang aku bayangkan. Memang sudah menjadi nasibku, aku tidak akan menunggang kuda lagi seumur hidupku. Aku tidak mau mengulangi lagi kesalahan yang sama.”

Saat itu, monyet yang tertua di kelompoknya menjawab, “Jatuh memang menyakitkan, tetapi bukan berarti di kemudian hari kamu tidak akan jatuh lagi, entah dari pohon dan darimana pun. Yang perlu ketahui dan dipelajari adalah mengapa kamu jatuh? Jika kita mau belajar untuk tahu kenapa bisa jatuh, maka kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.”

Dari cerita ini kita dapat belajar bahwa kesombongan mendahului sebuah kehancuran, karena itu Tuhan sangat membenci orang yang congkak. Hargailah sebuah proses dan jadikanlah pengalaman sebagai guru yang terbaik, selain itu libatkanlah Tuhan dalam segala tindakan Anda agar Anda tidak salah langkah.

Sumber : andriwongso.com/Jawaban.com

OMBAK BESAR OMBAK KECIL

Alkisah, di tengah samudra yang luas, saat air laut pasang, tampak ombak besar bergulung-gulung dengan gemuruh suaranya yang menggelegar, seakan ingin menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa.

Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, terdengar gemericik suara ombak kecil bersusah payah mengikuti jejak si ombak besar. Tertatih-tatih, mengekor hempasan ombak besar. Si ombak kecil merasa dirinya begitu kecil, lemah, tidak berdaya, dan tersisih di belakang. Sungguh, terasa menyakitkan.

Dengan suaranya yang lemah, kurang percaya diri, ombak kecil bertanya kepada ombak besar. Maka sayup-sayup, terdengar serangkaian percakapan di antara mereka.

“Hai ombak besar, aku ingin bertanya kepadamu. Mengapa engkau begitu besar, begitu kuat, dan gagah perkasa? Sementara lihatlah diriku… begitu kecil, lemah, dan tidak berdaya. Aku ingin seperti kamu!”

Ombak besar pun menjawab, “Sahabatku, kamu mengganggap dirimu kecil dan tidak berdaya. Sebaliknya, kamu mengganggap aku begitu hebat dan luar biasa. Anggapanmu itu muncul karena kamu belum sadar dan belum mengerti jati dirimu yang sebenarnya!”

“Jati diri? Kalau jati diriku bukan ombak kecil, lalu apa?” timpal ombak kecil.

Ombak besar meneruskan, “Memang di antara kita terasa berbeda, tetapi sebenarnya jati diri kita adalah sama! Kamu bukan ombak kecil, aku pun juga bukan ombak besar. Ombak kecil dan ombak besar adalah sifat kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati adalah air. Bila kamu bisa menyadari bahwa kita sama-sama air, maka kamu tidak akan menderita lagi. Kamu adalah air, setiap waktu kamu bisa menikmati menjadi ombak besar seperti aku: kuat, gagah, dan perkasa.”

Jika kita tahu siapa diri kita di hadapan Tuhan, kita tidak akan peduli apa kata orang lain tentang diri kita. Kenalilah gambar diri Anda yang sejati, dan izinkan Tuhan berkarya dalam hidup Anda.

Sumber : andriwongso.com dan jawaban.com

AY AY AY AY YA SAMAN…

Sudah pernah dengar lagu ini dari dulu, suka dinyanyikan pada acara pernikahan dsb.
Namun baru 2 (dua) hari ini bisa dengar versi aslinya dalam bentuk video di youtube.com, lagunya asik juga dan syairnya itu loh penuh dengan pantun…
So coba teman-teman lihat aja nech lirik dan videonya, pasti asik banget !!!

Lirik :
Nyelek gelumbang perahu bidar di sungai musi
Janganlah lupo meli telok abang
cante’ rupo, penyabar dan bae’ hati
Ade manis berambut panjang dikoncet kepang…

Lika-liku banyu batang hari sembilan
Mengaler bermuaro di sungai musi jugo
Elo’la ku ngai si rupo cindo menawan
Muat kaka’ siang terkenang malam tejago…

Pulo kemaro melah sungai musi ke sungsang
Nak ke pusri laju kesasar ke kalidoni
Badan saro pikiran resa ati teguncang
Ngarepke ade’ kalu be gala’ jadi bini…

Ay ay ay ay Ya saman
Peca’nyo muda tapi saro nian…
Ay ay ay ay Ya saman
Nyari bini yang bener bener setolo’an…..

Ay ay ay ay Ya saman Ya saman ya saman….

Videonya : youtube.com

SIAPAKAH YESUS ?

Siapa itu YESUS ?

Yesus bukanlah manusia yang menjadi TUHAN/Dewa.

Kebohongan pertama sekali dalam sejarah dunia adalah kamu dan saya dapat menjadi TUHAN/Dewa atau bagian dari keilahian dan itu adalah suatu kebohongan.

Kebenarannya adalah bukan manusia yang menjadi TUHAN/Dewa, namun TUHAN sendirilah yang telah menjadi salah satu dari kita manusia. TUHAN telah merendahkan diriNya dan masuk dalam misi penyelamatan untuk mencari, melayani dan menyelamatkan kita manusia yang berdosa.

Tidak ada seorang pun dari kita yang dapat berkata bahwa kita tidak berdosa !
Tidak seorang pun !
Tidak seorang pun !
Tidak seorang pun dapat melakukan pernyataan ini !

Bahkan bagi anda yang tidak mempunyai kehidupan yang religius mungkin akan berkata suatu kesimpulan bahwa tidak ada orang yang tidak ada berdosa…sempurna… Yah tapi Yesus berkata “Kecuali Aku !”.

Yesus sendiri yang tanpa dosa. Yesus adalah TUHAN sendiri yang datang ke dunia untuk menyatakan cinta kasih TUHAN, untuk memperlihatkan dan menunjukan cinta kasih TUHAN, dan untuk menjalani hidup yang tidak kita jalani semestinya. Menggantikan jalan hidup dari kita.

Alasan mengapa kita percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya TUHAN karena Yesus secara BERULANG KALI, DENGAN SENYATA-NYATANYA, TAK TERBANTAHKAN, TERBUKA, secara LANGSUNG kepada semua orang bahwa DIA adalah TUHAN ! Halleluyah !!!

BUDHA tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah TUHAN !
KRISNA tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah TUHAN !
KONFESIUS tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah TUHAN !
MUHAMMAD tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah TUHAN !
Tiada seorang pun dari pendiri-pendiri keagamaan di dunia ini yang pernah menyatakan dirinya bahwa mereka adalah TUHAN ! Yesus sendirilah yang menyatakan ini !

Teman… pernyataan ini, perkataan kebenaran ini adalah benar atau salah ?

Bila ini salah maka Yesus adalah seorang PEMBOHONG BESAR yang paling terkutuk di dunia ini !

Dia memerintahkan kita untuk berdoa kepada-Nya, mengaku dosa pada-Nya, untuk percaya pada-Nya, untuk mengikuti DIA, untuk memberikan nyawa kita pada-Nya, untuk memberikan uang kita pada-Nya, untuk menyerahkan semua kebutuhan kita pada-Nya, untuk memberikan hari-hari kita pada-Nya...
dan bila DIA bukan TUHAN maka Yesus adalah orang yang paling tercela dan terkutuk yang pernah hidup di dunia !!!

Namun bila DIA menyatakan yang benar, bahwa DIA adalah TUHAN !
dan hanya TUHAN sendiri yang dapat mengampuni dosa. Yesus sendiri berkata “Aku mengampuni dosamu”, “Aku mengampuni dosamu !”..

Setiap keagamaan yang lain akan mengatakan kepadamu inilah yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi dosamu, kamu dapat mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat ikuti rencana ini.

Tapi Yesus berkata “Aku yang akan menyelesaikan/membereskan itu !”, “Aku hanya mengampunimu !”
Tidak ada apapun yang bisa kita lakukan teman, tidak ada apapun yang bisa kita lakukan untuk mengalami pengampunan dosa dari TUHAN adalah mempercayakan diri kita pada Yesus.

DIA hidup tanpa dosa, DIA mati untuk dosa-dosa kita, DIA bangkit sebagai Juruselamat kita, Dia terangkatnaik kembali ke Surga, dan DIA membuka pintu masuk ke dalam hadirat TUHAN ALLAH dan Kerajaan ALLAH dan DIA mengundang kita untuk masuk melaluinya dengan mempercayai, mempercayai DIA.

DIA-lah Pencipta langit dan bumi !
DIA-lah alpha and omega, awal dan akhir !
DIA-lah Putera ALLAH !
DIA-lah Anak Manusia, Tuhan yang menjadi Manusia !
DIA-lah Pelayan kita yang rendah hati !
DIA-lah Orang yang menderita bagi kita !
DIA-lah Gembala yang baik !
DIA-lah Pengeran Kedamaian !
DIA-lah Pembimbing yang ajaib !
DIA-lah Singa Yehuda !
DIA-lah Pembantai Naga !
DIA-lah Juruselamat yang tanpa dosa !
DIA-lah Kebangkitan dan hidup !
DIA-lah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia !
DIA-lah Teman para pendosa !
DIA-lah Imam Agung kita !
DIA-lah Raja dari segala raja !
DIA-lah Tuan dari tuan !
DIA-lah Jalan, Kebenaran dan Hidup !.

Yesus pada saat berjalan di bumi bertanya “Siapakah Aku menurut mereka ?” dan itu pertanyaan Yesus pada kita semua hari ini …

Who Is Jesus ?

STRUKTUR PESTANYA TUHAN BAGI KITA.

Untuk dapat menikmati Pesta Kerajaan TUHAN di dunia, kita perlu mengetahui dan memahami struktur yang tepat dan benar seperti TUHAN perintahkan. Banyak sekali dari manusia melakukan re-strukturisasi ulang terhadap struktur ini sesuai dengan kehendak dan keinginan mereka sendiri, sehingga tidak dapat menikmati Pesta tersebut di dunia ini.

Berikut struktur Pesta Kerajaan TUHAN di dunia ini (berdasarkan AYUB 1 : 1 – 7) :
1. TUHAN menjadi yang Terbaik dan Terutama
2. Keluarga dan Saudara
3. Pekerjaan kita
4. Pelayanan baik di Gereja maupun di komunitas-komunitas.

Mari kita melakukan dengan tepat struktur Pesta Kerajaan TUHAN ini dengan tepat sehingga kita dapat menikmati kelimpahan yang berlimpah-limpah ruah akan kasih anugerah dan berkat TUHAN di dunia ini. Amin.

TEAM WORK SUCCESS

“Great Achievement is usually born from great sacrifice and is never the result of selfishness” – Napoleon Hill

Delapan (8) Karakteristik dari sebuah tim yang efektif :
#1
Tim harus memiliki tujuan yang jelas sehingga semua anggota dapat mengetahui ketika tujuan telah terpenuhi.
#2
Tim harus memiliki struktur yang berorientasi pada sebuah hasil.
#3
Tim harus memiliki anggota yang berkompeten sehingga setiap masalah dapat diatasi sesuai dengan tingkat pengetahuan setiap anggotanya.
#4
Tim harus memiliki komitmen untuk bersatu yang akan mengarahkan setiap upaya pada tujuan bersama. Jika ada upaya individu yang murni menuju tujuan pribadi, tim akan menyelesaikan secara bersama.
#5
Tim harus memiliki iklim kolaboratif dan kepercayaan yang didasari pada sikap jujur, saling terbuka, konsisten dan saling menghormati.
#6
Tim harus memilik standar yang tinggi yang dipahami oleh setiap anggotanya. Setiap anggota juga harus mengetahui harapan secara individu maupun kolektif.
#7
Tim memerlukan dorongan eksternal dan dorongan sebagai motivasi bagi setiap anggotanya.
#8
Tim harus memiliki seorang pemimpin yang berprinsip dan berkemampuan leadership yang baik.

Source:
Icon + / Team work must go right/what can go wrong (1989) by Larson dan LaFasto.